Selasa, 27 November 2012

ibumu adalah malaikatmu





Suatu Pagi Seorang Bayi Siap Untuk Dilahirkan Ke Dunia.
Dia bertanya kepada Tuhan,

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil & lemah."

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat
untukmu. Ia akan menjaga dan
mengasihimu."

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa
yang pernah kulakukan hanyalah
bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan
tersenyum untukmu setiap hari dan
kamu akan merasakan kehangantan
cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi : "Dan bagaimana saya bisa
mengerti saat orang-orang berbicara
kepadaku jika saya tidak mengerti
bahasa mereka?"

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara
kepadamu dengan bahasa paling indah
yang pernah engkau dengar dan dengan
penuh kesabaran dan perhatian dia akan
mengajarkanmu bagaimana cara
berbicara."

Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat
saya ingin berbicara kepadamu?"

Tuhan : "Malaikatmu akan
mengajarkanmu bagaimana cara
berdoa."

Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi
banyak orang yang jahat, siapakah nanti
yang akan melindungi saya?"

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu
walaupun hal itu akan mengancam
jiwanya."

Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan
padamu tentang-Ku dan akan
mengajarkan bagaimana agar kamu bisa
kembali kepada-Ku, walaupun
sesungguhnya Aku akan selalu berada di
sisimu." Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan,

"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang,
bisakah Engkau memberitahuku nama
malaikat tersebut?"

Jawab Tuhan,
....."Kamu akan memanggil malaikatmu,
IBU."

Senin, 12 November 2012

Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, Tidak ada perubahan tanpa rasa takut atau kehilangan, dan Tidak ada kehilangan tanpa kepedihan.

Meskipun Allah bisa langsung mengubah kita, namun ia telah memilih untuk membentuk kita perlahan - lahan, mengapa untuk berubah dan bertumbuh membutuhkan waktu yang begitu lama ???? 
ada beberapa alasan : 

kita belajar dengan lambat, kita seringkali harus mempelajari kembali pelajaran empat puluh atau lima puluh kali sebelum benar - benar mengerti, masalah yang sama terus berulang - ulang dan kita berfikir, "jangan lagi" aku telah mempelajari nya" tetapi Allah lebih tahu, sebab kita membutuhkan pengulangan.

Ada banyak yang harus kita lupakan, banyak orang yang pergi ke konselor untuk menyelesaikan msalah pribadi atau rumah tangga yang telah terjadi selama bertahun - tahun.

Mereka berkata : "saya ingin anda memperbaiki masalah saya. saya beri anda waktu satu jam." karena sebagian besar masalah dan kebiasaan buruk kita tidak berubah dalam waktu semalam, makan tidak realitis jika kita mengharapkan itu semua lenyap dengan seketika.

pertumbuhan seringkali terasa menyakitkan dan menakutkan, tetapi jika anda ingin agar sepuluh tahun ke depan menjadi masa terbaik dalam hidup anda, maka pekerjaan yang anda lakukan sekarang tidak sia - sia.

tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, tidak ada perubahan tanpa rasa takut atau kehilangan, dan tidak ada kehilangan tanpa kepedihan, bahkan walaupun jika cara hidup lama kita merugikan diri sendiri, kita bisa tergoda untuk kembali, ibarat sepasang sepatu usang yang terus kita pakai karena nyaman dan akrab dengan kita. 

Anda harus melepaskan cara - cara lama untuk mendapatkan pengalaman baru, tapi apa yang telah Allah rencanakan untuk anda jauh lebih hebat dari apapun yang bisa anda bayangkan. tetaplah tekun melakukannya, ingatlah bahwa "sedikit demi sedikit" Allah sedang membuka jalan bagi anda untuk tumbuh dan berubah. 

Kamis, 08 November 2012

Meskipun tidak seorangpun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik kita, itu tidaklah mengecilkan arti Perbuatan Baik itu sendiri.



Perbuatan baik yang tulus adalah tidak untuk mengharapkan sesuatu dan merupakan kewajiban kita untuk membuang batu-batu di jalan yang dilalui, bukan saja karena takut melukai kita, namun juga untuk menjaga pejalan lainnya.

Meskipun tidak seorangpun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik kita, itu tidaklah mengecilkan arti Perbuatan Baik itu sendiri. Maka apalah arti sebuah ucapan terima kasih, biarkanlah kebaikan mengalir dari tangan kita, dan biarkan benak kita terbebas dari perasaan berjasa. Artikel di bawah ini menceritakan mengenai perbuatan baik yang tulus. Silahkan mengikuti isi ceritanya.

Seorang anak kecil tiba-tiba terperosok ke dalam lumpur. Ia berteriak-teriak ketakutan dan meminta bantuan namun tak seorang pun ia temukan di sekitarnya.

Seorang petani asal Scottland mendengar suara teriakan anak kecil itu dari kejauhan. Ia segera meninggalkan pekerjaannya dan membantu anak itu keluar dari lumpur. Anak itu berterimakasih kepada petani tersebut kemudian ia pulang.

Keesokan harinya, ayah dari anak kecil ini mendatangi si petani untuk mengucapkan terimakasih. Bapak itu adalah orang kaya dan ia menawarkan balas jasa kepada si petani. Petani baik hati ini menolak penawaran tersebut dan tidak menuntut balas jasa apapun. Ketika mereka berbicara, bapak yang kaya itu melihat anak si petani keluar dari rumah yang sangat sederhana itu.

Kemudian bapak yang kaya ini menemukan ide untuk membalas jasa si petani. Ia menawarkan bantuan berupa fasilitas pendidikan bagi anak si petani. Ia berjanji akan memberikan fasilitas yang terbaik dan menanggung semua biaya pendidikan.

Singkat cerita, anak petani sederhana itu pun masuk ke St. Mary’s Hospital School di London yang merupakan universitas terbaik. Anak petani ini mempergunakan kesempatan dan berkat yang ia terima ini dengan baik. Ia belajar sungguh-sungguh supaya ia tidak mengecewakan orang yang telah menolongnya.

Anak petani ini bernama Alexander Fleming. Karena ia anak yang cukup cerdas, ia menjadi terkenal karena penemuan spektakulernya, Penicillin.

Bertahun-tahun kemudian, anak seorang kaya yang pernah membantu Fleming mengalami pneumonia dan hanya satu obat yang bisa menyembuhkannya. Obat itu tak lain adalah obat yang ditemukan oleh Fleming, Penicillin. Anak bapak kaya yang telah diselamatkan itu adalah Winston Churchill.

Ingat kawan, setiap kebaikan yang kita lakukan nantinya pasti akan kembali kepada setiap kita. Ada pepatah: apa yang kita tabur pasti akan kita tuai. jadi jika kita menabur kebaikan pasti kita akan menuai kebaikan pula. Begitu sebaliknya, jika kita menabur kejahatan maka kita akan menuai kejahatan juga.

Oleh karena itu, janganlah pernah bosan-bosannya untuk melakukan Perbuatan Baik, karena kita akan menuai hasilnya.

HAVE A GOOD DAY!

Kamis, 01 November 2012

percayalah, genderang harapan masih terus berdentam keras bagi semua generasi


Albert Einstein berkata, “Saya memandang dan melihat apa yang dilihat orang lain. Kemudian saya memikirkan hal-hal yang tak pernah dipikirkan orang lain.”

Sudah seharusnya setiap kita memiliki keinginan sangat kuat untuk menggunakan semua anugerah yang diberikan Tuhan, mendengar genderang harapan berseru kepada kita, “Bangun! Bangun! Melangkahlah ke depan.”

Sering kali sedemikian tumpulnya kemampuan kita untuk mendengar irama genderang yang tidak terdengar oleh orang lain itu hingga kita nyaris tak bisa mendengar pola irama tabuhannya. Apa yang menyebabkan ketulian separah itu?

Penyebabnya adalah terlalu banyak mendengarkan perkataan para nay-sayer (para pesimis). “Kaupikir kau siapa?””Kau tidak berbakat dalam hal itu.” “Kau tidak berpeluang. jadi, untuk apa menc0ba?”

Kalau mendengarkan orang yang negatif, kita bisa terbawa untuk berpikir bahwa mereka memang tahu apa yang mereka bicarakan. Mendengarkan mereka akan membuat mereka bersuara lebih keras. Akhirnya, genderang harapan pun perlahan-lahan meredup.

Bagaimanapun, percayalah, genderang harapan masih terus berdentam keras bagi semua generasi yang sejak awal telah menciptakan kehidupan yang Iebih baik. Albert Einstein, Winston Churcill, Helen Keller, dan jutaan pemikir hebat lain dikeluarkan dari sekolah karena terlalu bodoh untuk diajari.

Mereka diberitahu bahwa mereka terlalu bodoh untuk belajar!. lngat, tidak ada seorang pun yang mengetahui kemampuan Anda selain diri Anda sendiri.

Genderang harapan itu masih ada sampai sekarang. Yang harus Anda lakukan adalah menaruh jari di atas urat nadi lengan Anda agar dapat merasakannya, agar dapat mendengarnya berseru kepada Anda, “Bangun!”

Di semua rumpun bangsa di bumi ini, sebagian mendengar genderang harapan. Sebagian membungkam para nay—sayer (pesimis) dan sukses. Sabagian lagi jatuh, sedikit berdarah, namun bangun dan berjuang lagi. Mereka yang mendengar adalah para pelaku, pencipta, dan pemimpin. Sebagian berani, dan berbaris maju mengikuti irama genderang.

Apakah itu Anda?

Semoga harapan selalu menyertai Anda dan Sukses untuk Anda.