Semua orang
berharap bisa mendapatkan kemenangan dalam hidupnya. Namun bila berbicara
mengenai kemenangan, maka kemenangan yang seperti apa yang ingin di dapatkan
??? dan apa makna kemenangan itu sesungguhnya ?
Bila bercermin
dari sejarah kemerdekaan Negara Indonesia kita dapat memahami arti kemengangan
yang bermakna dapat mengalahkan lawan, saat itu para pahlawan dan rakyat Indonesia
berjuang melawan penjajah hingga akhirnya mereka berhasil mengalahkan dan
merdeka dari penjajahan. Tentu saja, hal tersebut merupakan kemenangan dan
merdeka dari penjajahan. Tentu saja, hal tersebut merupakan kemenangan.
Begitu pula
dengan kemenangan yang didapatkan dari sebuah kompetisi. Ketika kita dapat
mengalahkan lawan kita maka saat itulah kita di nyatakan sebagai pemenang
kompetisi tersebut.
Sedang makna
kemenangan yang dapat di ambil dari idul fitri adalah kembali ke fitrah dan
kesucian. Kemenangan tersebut didapatkan karena kaum muslim telah berhasil
mengalahkan yaitu menahan hawa nafsu selama 1 bulan penuh, bahkan mereka juga
membersihkan dan menyucikan harta melalui zakat fitrah.
Dari beberapa
contoh yang telah dijelaskan maka persepsi kemenangan memiliki berbagai makna. Namun
perlu diketahui bahwa kemenangan yang akan di jelaskan dalam hal ini adalah
kemenangan spiritual dan emosional untuk meraih kemenangan di akhirat. Sebab,
pada hakekat nya kemenangan di dunia hanyalah bersifat sementara, sedangkan di
akhirat bersifat kekal.
Seperti yang di
jelaskan dalam surat Al Mu’min ayat 39 yang artinya : “hai kaumku, sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat
itulah negeri yang kekal” (Q.S.Al Mu’min:39) dengan demikian, apalah
arti kemenangan di dunia jika di akhirat sengsara ? maka dari itu, mari kita berusaha meraih
kemenangan di akhirat kelak.
Kemenangan Spiritual
dan Emosional
Tanpa
kita sadari, ibadah yang kita jalankan saat di bulan Ramadhan telah
mengantarkan kepada kita pada kemenangan spiritual dan emosional. Kemenangan spiritual
yang dimaksudkan adalah kemenangan jiwa yang bersih dan suci dari penyakit hati
seperti dengki, iri, sombong, dan sebagainya.
Melalui
ibadah puasa, jiwa akan berusaha untuk membentengi diri dari api neraka. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW , “ puasa adalah perisai yang dapat melindungi diri
seorang hamba dari api neraka. “ (HR.Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh
Al Albani dalam Shohihul Jami’)”
Selain
itu, puasa juga telah membimbing umat islam menuju kemenangan emosional, di
mana pada saat itu kita telah berusaha melawan emosi dan marahnya. Pada hakekatnya,
ketika seseorang bersabar dan menahan marahnya maka ia adalah orang yang kuat. Hal
tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah SAW : “ Orang yang kuat bukanlah orang
yang selalu menang dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah orang
yang dapat menahan diri saat marah” (HR. Imam Bukhari)
Dalam
hadist Rasululllah SAW, ada keterkaitan antara puasa dan kecerdasan emosional
yang terbangun dalam dirinya. “Apabila seseorang sedang puasa lalu ada yang
menghina dia atau mengajaknya untuk berkelahi maka hendaklah ia mengatakan ,
saya sedang puasa” (HR.Al Bukhari dan muslim).
Dengan
demikian maka kondisi seseorang saat berpuasa harus menahan emosi nya agar
tidak melakukan perbuatan buruk seperti membalas cacian, memukul dan dendam
dengan perbuatan yang sama.
Jadilah pemenang di
Akhirat
Saat
Adzan berkumandang, kita sering kali mendengar kalimat “Hayya Alal falah,” maka
sesungguhnya dia mengajak manusia menuju surga karena keberuntungan,
keselamatan, dan kemenangan yang hakiki, adalah bisa masuk ke dalam surga dan
selamat dari api neraka. Sehingga sudah selayaknya ketika orang beriman
mendengarkan adzan ia akan mengingat Allah SWT dan bersegera menuju masjid,
untuk melaksanakan sholat.
Bila
kita melihat kompetisi di dunia, masih ada peluang manusia melakukan kecurangan
demi mendapatkan kemenangan. Maka tak heran bila perlombaan di dunia tidak
semuanya bersifat adil. Di sisi lain hadiah yang di terima oleh pemenangnya pun
tidak bersifat abadi.
Sedangkan
dalam arena perlombaan menuju kemenangan di akhirat, setiap amal perbuatan kita
akan dinilai oleh Allah SWT yang maha mengetahui sehingga kita tidak bisa
melakukan kecurangan sedikitpun. Bahkan hadiah yang kita dapatkan merupakan
hadiah yang sangat luar biasa, yaitu surga.
Untuk
meraih kemenangan di akhirat tentu membutuhkan perjuangan dan usaha yang tidak
sedikit, banyak rintangan dan godaan dalam mendapatkan kemenangan tersebut
sebab iblis akan senantiasa menyesatkan manusia untuk berpaling dari kebaikan.
Adapun
petunjuk yang memberikan arah agar tidak tersesat menuju kemenangan di akhirat
adalah Al-Qur’an dan sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Telah
kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang selama kalian berpegang teguh pada
keduanya, kalian tidak akan tersesat selama – lamanya. Kedua perkara tersebut
adalah kitabullah (Al-qur’an) dan sunnahku” (HR. Hakim dan Daruquthni ).
Dalam
Proses nya, dibutuhkan keistiqamahan dan kesabaran yang luar biasa untuk meraih
kemenangan di Akhirat. Semoga kita termasuk golongan orang – orang yang
beruntung dan dapat meraih kemenangan di akhirat. Amin ya robbal alamin.