Rabu, 02 Oktober 2013

MAKNA KEMENANGAN UNTUK AKHIRAT




 Semua orang berharap bisa mendapatkan kemenangan dalam hidupnya. Namun bila berbicara mengenai kemenangan, maka kemenangan yang seperti apa yang ingin di dapatkan ??? dan apa makna kemenangan itu sesungguhnya ?

Bila bercermin dari sejarah kemerdekaan Negara Indonesia kita dapat memahami arti kemengangan yang bermakna dapat mengalahkan lawan, saat itu para pahlawan dan rakyat Indonesia berjuang melawan penjajah hingga akhirnya mereka berhasil mengalahkan dan merdeka dari penjajahan. Tentu saja, hal tersebut merupakan kemenangan dan merdeka dari penjajahan. Tentu saja, hal tersebut merupakan kemenangan. 

Begitu pula dengan kemenangan yang didapatkan dari sebuah kompetisi. Ketika kita dapat mengalahkan lawan kita maka saat itulah kita di nyatakan sebagai pemenang kompetisi tersebut.

Sedang makna kemenangan yang dapat di ambil dari idul fitri adalah kembali ke fitrah dan kesucian. Kemenangan tersebut didapatkan karena kaum muslim telah berhasil mengalahkan yaitu menahan hawa nafsu selama 1 bulan penuh, bahkan mereka juga membersihkan dan menyucikan harta melalui zakat fitrah.

Dari beberapa contoh yang telah dijelaskan maka persepsi kemenangan memiliki berbagai makna. Namun perlu diketahui bahwa kemenangan yang akan di jelaskan dalam hal ini adalah kemenangan spiritual dan emosional untuk meraih kemenangan di akhirat. Sebab, pada hakekat nya kemenangan di dunia hanyalah bersifat sementara, sedangkan di akhirat bersifat kekal.

Seperti yang di jelaskan dalam surat Al Mu’min ayat 39 yang artinya : “hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal” (Q.S.Al Mu’min:39) dengan demikian, apalah arti kemenangan di dunia jika di akhirat sengsara ?  maka dari itu, mari kita berusaha meraih kemenangan di akhirat kelak. 

Kemenangan Spiritual dan Emosional 

                Tanpa kita sadari, ibadah yang kita jalankan saat di bulan Ramadhan telah mengantarkan kepada kita pada kemenangan spiritual dan emosional. Kemenangan spiritual yang dimaksudkan adalah kemenangan jiwa yang bersih dan suci dari penyakit hati seperti dengki, iri, sombong, dan sebagainya. 

                Melalui ibadah puasa, jiwa akan berusaha untuk membentengi diri dari api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW , “ puasa adalah perisai yang dapat melindungi diri seorang hamba dari api neraka. “ (HR.Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)”

                Selain itu, puasa juga telah membimbing umat islam menuju kemenangan emosional, di mana pada saat itu kita telah berusaha melawan emosi dan marahnya. Pada hakekatnya, ketika seseorang bersabar dan menahan marahnya maka ia adalah orang yang kuat. Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah SAW : Orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan diri saat marah” (HR. Imam Bukhari)

                Dalam hadist Rasululllah SAW, ada keterkaitan antara puasa dan kecerdasan emosional yang terbangun dalam dirinya. “Apabila seseorang sedang puasa lalu ada yang menghina dia atau mengajaknya untuk berkelahi maka hendaklah ia mengatakan , saya sedang puasa” (HR.Al Bukhari dan muslim).

                Dengan demikian maka kondisi seseorang saat berpuasa harus menahan emosi nya agar tidak melakukan perbuatan buruk seperti membalas cacian, memukul dan dendam dengan perbuatan yang sama. 

Jadilah pemenang di Akhirat

                Saat Adzan berkumandang, kita sering kali mendengar kalimat “Hayya Alal falah,” maka sesungguhnya dia mengajak manusia menuju surga karena keberuntungan, keselamatan, dan kemenangan yang hakiki, adalah bisa masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka. Sehingga sudah selayaknya ketika orang beriman mendengarkan adzan ia akan mengingat Allah SWT dan bersegera menuju masjid, untuk melaksanakan sholat. 

                Bila kita melihat kompetisi di dunia, masih ada peluang manusia melakukan kecurangan demi mendapatkan kemenangan. Maka tak heran bila perlombaan di dunia tidak semuanya bersifat adil. Di sisi lain hadiah yang di terima oleh pemenangnya pun tidak bersifat abadi. 

                Sedangkan dalam arena perlombaan menuju kemenangan di akhirat, setiap amal perbuatan kita akan dinilai oleh Allah SWT yang maha mengetahui sehingga kita tidak bisa melakukan kecurangan sedikitpun. Bahkan hadiah yang kita dapatkan merupakan hadiah yang sangat luar biasa, yaitu surga.

                Untuk meraih kemenangan di akhirat tentu membutuhkan perjuangan dan usaha yang tidak sedikit, banyak rintangan dan godaan dalam mendapatkan kemenangan tersebut sebab iblis akan senantiasa menyesatkan manusia untuk berpaling dari kebaikan.

                Adapun petunjuk yang memberikan arah agar tidak tersesat menuju kemenangan di akhirat adalah Al-Qur’an dan sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang selama kalian berpegang teguh pada keduanya, kalian tidak akan tersesat selama – lamanya. Kedua perkara tersebut adalah kitabullah (Al-qur’an) dan sunnahku  (HR. Hakim dan Daruquthni ).
                Dalam Proses nya, dibutuhkan keistiqamahan dan kesabaran yang luar biasa untuk meraih kemenangan di Akhirat. Semoga kita termasuk golongan orang – orang yang beruntung dan dapat meraih kemenangan di akhirat.  Amin ya robbal alamin.