Rabu, 08 Agustus 2012

SANG IBU DAN DUA TEMPAYAN

Ada Seorang Ibu tua yang memiliki 2 buah tempayan yang di gunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.

tapi ada salah satu tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela dan selalu memuat air hingga penuh. setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal 1/2 nya saja.

selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya 1 dan 1/2 tempayan, tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaianya. namun tempayan yang retak merasa malu dan sedih akan kekuranganya, sebab hanya bisa memenuhi 1/2 dari kewajibanya.

setelah 2 tahun yang di anggap nya sebagai suatu bentuk kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua tersebut, "aku malu, sebab air selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retakdi sepanjang jalan menuu ke rumahmu".

sang ibu pun tersenyum dan menjawab "tidak kah kau lihat bunga beraneka ragam dan warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di dapati di jalur yang satunya ? aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu, dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih - benih itu dengan air yang bocor dari tubuhmu.

selama 2 tahun aku memetik bunga - bunga cantik untuk menghias meja di rumah. kalau kau tidak seperti itu maka runahku tidak seindah sekarang, sebab tidak ada bunga yang menghiasi sekeliling dinding ini.

kita semua mempunyai kekurangan masing - masing. namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama berwarna dan menyenangkan, kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.

rekan - rekan sesama tempayan retak, semoga hari - hari kita selalu di isi dengan ucapan syukur dan jangan lupa mencium wanginya bunga - bunga di jalur kita.
setiap orang pasti memiliki takdir masing - masing sehingga perbuatan apapun itu pasti ada sisi baik walaupun dari sisi kekurangan kita.

Tidak ada komentar: