Jumat, 13 Juli 2012

EFEK MEMBUAT PERUBAHAN SISTEM DARI SUATU PERUSAHAAN DALAM DUNIA KERJA !!!


Ada sesuatu yang terjadi biasa-biasa saja, bahkan cenderung datar. Dari sepuluh tahun yang lalu sampai sekarang ya itu-itu saja. Kalau yang dilakukan biasa-biasa saja dan datar tentu saja hasilnya juga biasa saja dan datar.

Ada hukum 'signifikasi perubahan' yangmengatakan: "Pikiran mempengaruhi Cara pandang, Cara pandang mempengaruhi Tindakan,dan Tindakan mempengaruhi Hasil."
Dengan mengacu kepada hukum tersebut, maka sebuah HASIL tidak berdiri sendiri. Perubahan yang terdapat pada Hasil sebagai sebuah akibat, merupakan perubahan pada sebab-sebab sebelumnya.

Tidak ada hasil yang berubah tanpa tindakan, cara pandang, dan pikiran yang berubah terlebih dahulu

Beberapa orang yang mengajak untuk menjalankan perubahan disuatu perusahaan kebanyakan akan dimusuhi, dicela, dicaci dan banyak tidak disukai. Mengapa?
Karena perubahan akan membawa dampak rasa tidak nyaman.

Perubahan selalu tidak nyaman. Kemajuan yang dilakukan harus dijalankan dengan meninggalkan rasa nyaman. Ada harga yang harus dibayar pada setiap pencapaian. Harga tersebut adalah meninggalkan rasa nyaman ( zona nyaman) untuk waktu tertentu. Dan ini yang sangat tidak disukai oleh orang-orang yang menginginkan kenyamanan dan sangat senang berada di area nyaman tersebut. Para orang yang suka kenyamanan akan bilang dengan kalimat-kalimat:
"Mendingan kita pakai cara yang dulu, cara yang sudah biasa kita lakukan. Kalau pakai cara ini kan belum ada yang tahu, gimana sih?"
"Apa sih maunya diubah-ubah seperti ini? Sudah ketahuan kita senang dengan cara yang dulu!"
"Semua pasti nggak suka dengan cara baru ini. Kita kan kesulitan dengan cara ini."
"Sudahlah, kita kembali kepada cara lama saja. Ini sangat merepotkan kita."

Perubahan pasti mengandung unsur 'yang tidak sama' dengan yang dulu. Ada penambahan, ada inovasi, ada perubahan di berbagai sisi, dan tentu saja ada perubahan produktifitas. Semua hal tersebut bermuara kepada satu GOAL, yaitu KEMAJUAN dan PERUBAHAN POSITIF !

Saya mengambil contoh perubahan service yang terjadi disebuah perusahaan penerbangan. Dari service konvensional kepada full serviceyang melibatkan semua komponen yang ada. Perubahan ini berat, namun harus dilakukan untuk inovasi dan kemajuan.
Apa yang terjadi ? Tentu saja banyak keluhan dan banyak protes. Karyawan yang SANGAT suka dengan kenyamanan akan 'gerah' dengan perubahan ini. Mereka yang ingin terus dalam keadaan nyaman akan menolak perubahan ini.

Pada dasarnya, sebuah perubahan akan mengakibatkan rasa tidak nyaman, tidak enak, dan gerah.

Lalu apabila sebuah perubahan tidak berhasil, atau dengan kata lain para karyawan yang diajak untuk berubah tidak mau, tidak setuju ? Bagaimana ?
Tentu saja disini diperlukan para manager handal, para direktur yang mampu MENJUAL PERUBAHAN itu kepada karyawannya.

Perubahan bukanlah INSTRUKSI, perubahan bukan sedekar DIKTE, bukan sekedar PERINTAH yang hanya mengenalhukum 'DO!' dan 'DON'T!'

Saya katakan bahwa para pimpinan sampai level manager harus mampu MENJUAL PERUBAHAN tersebut. Ibaratnya seperti seorang 'sales', mereka harus mampu meyakinkan karyawan lainnya tentang untungnya perubahan ini, tentang hasil yang akan dicapai ini. Mereka harus mampu MENJUALNYA!

Dalam menggulirkan perubahan, apabila pencetus ide perubahan tidak dapat berlaku sebagai 'sales' yang menjual idenya dan meyakinkan seluruh jajaran tentang keuntungan yang akan diraih dalam menggulirkan perubahan tersebut, perubahan tersebut bisa dikatakan akan gagal.

Saya pernah mendengar seseorang yang menggulirkan ide perubahan ini berkata kepada para manager lainnya :
"Kita harus berubah, kalo tidak, kita akan ketinggalan. Kalo mulai dari sekarang kita tidak berani berubah, kita jelas-jelas akan tertinggal oleh pesaing-pesaing kita."

Berkali-kali yang diucapkan hanya itu-itu saja. Hasilnya ????  Para manager yang lain dan karyawan lainnya benar -  benar tidak tertarik menggulirkan perubahan tersebut, hal itu disebabkan karena pencetus perubahan tidak berlaku sebagai SALES PERUBAHAN YANG HANDAL.

Kita semua tahu, bahwa kemajuan itu dapat dicapai dengan menggulirkan perubahan.
Namun seberapa MENARIK perubahan yang anda cetuskan ? 
Apakah anda sudah bisa MENJUAL ide perubahan anda?

Pertama adalah anda para pencetus ide perubahan, harus mampu menjual perubahan anda,harus mampu menjadi 'sales' atas perubahan anda. ( ingat bahwa perubahan bukan perintah dan bukan dikte yang otoriter )

Kedua anda harus dapat meng-identifikasi   tentang masalah dan kebutuhan para karyawan yang sedang menggulirkan perubahan tersebut.

Ketiga, dan ini hukum yang kritis tentang perubahan, bahwa setiap Upaya dan Risiko yang dilakukan oleh para karyawan, harus lebih kecil nilainya dari Reward yang didapat. Bayangkan apabila para karyawan bisa menghitung bahwa ternyata Upaya dan Risiko yang mereka lakukan itu lebih besar dari Reward yang didapat. Sudah tentu bahwa mereka akan memilih diam tidak bergerak !

Keempat adalah menepati janji tentang Reward yang dijanjikan. Setelah ada Upaya dan Risiko dipihak karyawan ( tentu saja bahwa perubahan ini memerlukan UPAYA dan RISIKO ). Pihak pencetus perubahan harus menepati tentang Reward yang dijanjikan. Faktor inilah yang banyak menyebabkan perubahan menjadi boomerang yang berbalik. Ketika para karyawan telah melakukan upaya dan risiko namun reward yang didapat ternyata lebih kecil, maka pasti akan terjadi kinerja yang menurun drastis dan itu dapat menghancurkan nilai perubahan yang telah digulirkan.

Saya yakin, bahwa apapun upaya yang akan anda lakukan untuk menggulirkan perubahan di lingkungan anda, anda pasti bermimpi bahwa perubahan itu akan menjadikan kemajuan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Untuk itu marilah kita gulirkan perubahan dengan menjadikan diri anda sebagai PENJUAL PERUBAHAN, sebagai SALES PERUBAHAN.

salam sukses untuk indonesiaku !!!!!

Tidak ada komentar: